KianHome - Susah Buang Air Besar (BAB) adalah sebuah masalah yang tidak bisa dianggap sepele, mengingat susah BAB bisa memicu terjadinya kanker usus.

"Konstipasi (susah BAB) dapat mempengaruhi aktifitas sehari-hari sehingga dapat menurunkan kualitas hidup. Bahkan, konstipasi cukup berperan dalam memicu terjadinya kanker usus jika sudah sampai pada tahap obstipasi," jelas Prof dr Aziz Rani, SpPD-KGEH, Ketua Divisi Gastroenterologi Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM dalam acara Media Edukasi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (25/5/2011).

"Berdasarkan data di RSCM, dari semua pasien dengan konstipasi 36,4 persen menderita wasir (ambeien atau hemoroid) dan hampir 8 persen menderita kanker usus besar. Jadi jangan anggap susah BAB hal yang sederhana," jelas dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Untuk itulah kita wajib mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan susah air besar? dr. Ari menjelaskan beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan konstipasi, antara lain:

Jenis kelamin, wanita lebih banyak.
Aktivitas fisik yang kurang
Asupan makanan yang kurang
Diet rendah serat
Obat-obatan tertentu
Stres dan depresi
Riwayat pelecehan seksual.


"Obat-obatan yang menyebabkan konstipasi misalnya obat rematik, antasida (obat maag), suplemen zat besi, suplemen kalsium dan obat antidiare," lanjut dr Ari.

Ada beberapa cara untuk mencegah dan mengobati konstipasi, antara lain:

Memperbanyak konsumsi serat
Perbanyak aktivitas fisik dengan berolahraga teratur
Minum air putih minimal 2 liter/hari secara teratur


"Cara lain yang ditemukan dapat mencegah konstipasi adalah dengan probiotik (misalnya yogurt), yaitu bakteri hidup yang ditambahkan pada makanan yang mempunyai efek menguntungkan dengan meningkatkan kesehatan flora usus," jelas dr Herry Djagat Purnomo, SpPD-KGEH, Ketua Kelompok Kerja Probiotik dalam Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (Pokja Probiotik-PGI).