Sejatinya acara akbar 5 tahunan ini menjadi ajang yang paling banyak menyita perhatian masyarakat luas, mulai dari orang awang hingga elit politik.
PEMILU dari dahulu hingga era saat ini tidak terlepas dari kesan hanya memperebutkan kekuasaan semata. segala cara dilakukan, politik uang hingga main "dukun" dihalalkan.
Setelah duduk sebagai penguasa lupa atau pura-pura lupa akan janji-janji nya sendiri. Sibuk mencari harta sampai membangun dinasti kekuasaan.
Apakah semua politik kekuasaan sama? apakah negara ini hanya milik orang yang mampu "membayar suara" rakyat.
Kalau sudah begitu siapa yang harus disalahkan? rakyatkah atau "mereka"? Tapi, masih ada orang-orang yang mau berjuang demi hati nurani dan kepentingan rakyat.
Orang-orang yang dengan tulus ingin mengabdi pada rakyat yang telah memilihnya, mengemban amanah dengan penuh tanggungjawab atas kepercayaan rakyat.
Sebagai pihak yang paling berkuasa atas masa depan bangsa ini, kita sebagai rakyat Indonesia seharusnya lebih bijak dalam memberikan suara.
Memilih wakil atau pemimpin yang akan terus memberikan seluruh pengabdiannya hingga 5 tahun kedepan kepada kita rakyat Indonesia.
Atau kita akan tunduk pada wakil atau pemimpin yang hanya memberikan janji manis sesaat namun kenyataan pahit 5 tahun kedepan!!!
9 April 2014, akan menjadi babak baru dalam kehidupan politik bangsa ini. Kemana kita akan melangkah, hanya kitalah yang mampu menentukannya.
Mulailah menjadi pemilih yang cerdas,arif dan bijaksana demi bangsa ini. tentukan pil
Related Post :

0 Response to "Diam atau ikut suarakan?"
Post a Comment
Blog ini menganut sistem "Dofollow", Silahkan Tinggal komentar, saran, kritik disini.. apapun itu jangan SPAM ok..