
KianHome - Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Roy Suryo mengungkapkan alamat surat elektronik (e-mail) milik anggota Dewan sudah ada sejak 11 tahun lalu. "Tapi, baru aktif dua hari lalu sejak kejadian kemarin," kata Roy dalam diskusi di Jakarta.
Anggota Dewan dari Fraksi Demokrat ini heran bila anggota Dewan tidak mengetahui alamat resmi surat elektronik mereka. Terlebih lagi mengapa anggota Dewan justru menggunakan alamat e-mail yang tidak berbayar.
Bermula dari pertemuan para aktivis Persatuan Pelajar Indonesia di Australia dengan 16 anggota Komisi VIII DPR saat berkunjung ke Negeri Kanguru. Dalam pertemuan yang diunggah ke situs YouTube itu, aktivis Persatuan Pelajar menanyakan alamat surat elektronik Komisi VIII. Dalam dialog itu, para pelajar meminta e-mail pribadi anggota Dewan.
Anggota Dewan awalnya tidak memberikan. Walhasil, salah seorang anggota staf menyebutkan alamat surat elektronik Komisi VIII dengan lengkap, "Komisi8@yahoo.com." Namun, hal itu membuat pelajar Indonesia di Australia bingung. Soalnya institusi resmi legislatif setingkat DPR seharusnya tidak memiliki domain surat elektronik yang bukan gratisan, misalnya komisi8@dpr.go.id.
Roy mengatakan domain (dot) com tak sepatutnya digunakan anggota Dewan. Sebab, domain itu artinya komersial. Sementara, anggota DPR bukan berlaku komersial. "DPR itu seharusnya memakai domain @dpr.go.id," katanya.
Dia menambahkan DPR sebenarnya sudah memiliki domain @dpr.go.id yang dapat digunakan sebagai alamat surat elektronik. Di komputer DPR, hal itu memang bisa digunakan. "Tapi, jika dipakai di luar komputer yang terakses dengan jaringan intranet DPR, belum bisa," katanya. Roy sudah pernah meminta kepada Sekretariat Jenderal DPR agar anggota Dewan bisa membuka akses ini dari luar. Lagi pula sistem seperti itu tak membutuhkan biaya besar. "Langganan e-mail juga murah, berkisar Rp 30-150 ribu per bulan," ujarnya.
Anggota Dewan dari Fraksi Demokrat ini heran bila anggota Dewan tidak mengetahui alamat resmi surat elektronik mereka. Terlebih lagi mengapa anggota Dewan justru menggunakan alamat e-mail yang tidak berbayar.
Bermula dari pertemuan para aktivis Persatuan Pelajar Indonesia di Australia dengan 16 anggota Komisi VIII DPR saat berkunjung ke Negeri Kanguru. Dalam pertemuan yang diunggah ke situs YouTube itu, aktivis Persatuan Pelajar menanyakan alamat surat elektronik Komisi VIII. Dalam dialog itu, para pelajar meminta e-mail pribadi anggota Dewan.
Anggota Dewan awalnya tidak memberikan. Walhasil, salah seorang anggota staf menyebutkan alamat surat elektronik Komisi VIII dengan lengkap, "Komisi8@yahoo.com." Namun, hal itu membuat pelajar Indonesia di Australia bingung. Soalnya institusi resmi legislatif setingkat DPR seharusnya tidak memiliki domain surat elektronik yang bukan gratisan, misalnya komisi8@dpr.go.id.
Roy mengatakan domain (dot) com tak sepatutnya digunakan anggota Dewan. Sebab, domain itu artinya komersial. Sementara, anggota DPR bukan berlaku komersial. "DPR itu seharusnya memakai domain @dpr.go.id," katanya.
Dia menambahkan DPR sebenarnya sudah memiliki domain @dpr.go.id yang dapat digunakan sebagai alamat surat elektronik. Di komputer DPR, hal itu memang bisa digunakan. "Tapi, jika dipakai di luar komputer yang terakses dengan jaringan intranet DPR, belum bisa," katanya. Roy sudah pernah meminta kepada Sekretariat Jenderal DPR agar anggota Dewan bisa membuka akses ini dari luar. Lagi pula sistem seperti itu tak membutuhkan biaya besar. "Langganan e-mail juga murah, berkisar Rp 30-150 ribu per bulan," ujarnya.
Related Post :
Info
- Belanja Fashion Online di Zalora yuk...!!
- Regenass : Peserta kongres PSSI tidak punya sopan santun
- Inilah Peringkat 10 Besar Sekolah dengan Nilai Ujian Nasional
- Peringatan Hari Kebangkitan Nasional disambut goyang erotis
- Mahasiswa digrebek akibat bertamu hingga dini hari
- Terobsesi akan sebuah film, pria ini dengan sadis membunuh korbannya
- Survei : Orde Baru ternyata lebih baik dari Orde Reformasi
- Bintang seksi Jepang ditemukan bunuh diri
- Peran Orang tua adalah metode mudah anak Belajar matematika
- Blogger Kanada umumkan kematiannya lewat blog
- Game Bola, bisa meningkatkan agresifitas sipemain
- Ditanya soal E-mail, komisi 8 DPR RI bersikap Garang
- Mau, Aplikasi ini dinilai lebih dari Blackberry Messanger
- Penis Pria Indonesia berada diurutan kedua dunia
- Pejabat ini dipenjara seumur hidup karena tiduri 100 wanita
nasional
- Modus Unik Pencurian Motor, Payudara Maut Hingga Razia Palsu
- Pedemo Sesaki Jalan Sudirman, 7 Bus TransJ Terjebak Macet
- Video : Misteri Karung Berlumuran darah
- Heboh, 2 Video Mesum beredar di Sungaililin
- Dukung Komodo dengan Pulsa Rp.1 Saja
- Tak Terima Anak Gadisnya di Hamili, Seorang Ibu Adukan Tetangga ke Polisi
- Heboh Video Penyiksaan Pelajar di Bandar Lampung
- Gadis Ini diperkosa di Atas Truk
- Rumah Mewah Terbakar, Gara-Gara Main Korek Api
- Siswi SMP Hasilkan Rp 84 Juta Dari Jual Diri di Facebook
- Payudara Melinda Dee Akan Dioperasi Siang Ini
- Tumbuhkan Nasionalisme Dari Statistik Negara Indonesia
- Manohara dan Sang Bunda Pamer Dada
- CPNS Paksa Pasangan Mesum Ulangi Adegan Untuk Direkam
- Malang!!!Gadis Muda ini diperkosa 5 Kali
- Ratusan Warga Pekanbaru Keracunan Mie Instan
yak tul...wkwkwkwkkwk ...Replay